Akhirnya kita ke swalayan, saya mengambil perlengkapan rumah tangga yang seharusnya saya beli.
Wujud Aizka yang amburadul bikin saya malu. Masa bapaknya keren begini anaknya kaya ondel-ondel
Kami berbelanja semua kebutuhan bulanan kami. Saya kalau belanja ngeluarin kalkulator, ekonomi itu harus jalan pokonya. Hehe
Kami keliling dibagian deterjen dan pelembut pakaian. Disini saya cukup bingung ada berbagai merk, ukuran, dan varian
"Iz wangi yang mana?"
Saya menunjukkan pelembut pakaian favorit saya, Downa. Dipiki-pikir lebih hemat kalau beli yang besar apalagi ada promo beli satu dapat dua.
"Ummm yang original wangi sih tapi kayaknya elegan yang item" katanya.
Saya galau dilema menimang-nimang keduanya dengan perhitungan ekonomi akhirnya saya memutuskan membeli yang item karna promo buy 1 get 1
Untuk memastikan biar uang ga kurang saat dikasir, saya nanya petugas.
"Mbak... mbak... ini promonya masih berlaku kan?" Tanya saya ke mbak-mbak yang kebetulan di dekat saya. Kemungkinan dia masih 20an tahun
"I.. i.. iya mas masih berlaku sampai 3 hari kedepan" saya pun memasukkan yang item kedalam keranjang
"Btw yang item wangikan mbak?" Tanya saya lagi
"Iya wangi sperti masnya" jawab dia.
Dipuji begitu saya senyum dong. Kan senyum ibadah
Saya dan Aiz pergi menuju kasir serasa udah semuanya
Brukkkk
Saya mendengar suara jatuh ternyata mbak-mbaknya pingsan. Harusnya saya main film duda teralalu tampan, udah cocok.
Banyak orang mengerubungi mbaknya terus saya ikut mendekat
"Dikasih minyak kayu putih aja nanti bangun" saya mengasih saran.
Semua orang disitu auto ngeliatin saya,
ada yang nganga, megangin dadanya, sok sesak nafas, Ada yang ga kedip sama sekali.
"Ayah sih pake senyum mbaknya pingsan kan" Aizka malah nyalahin saya
"Mbaknya pingsan gara-gara ngeliat masnya senyum? masa sih?" Tanya Pelayan cowok ga percaya
"Tapi, emang ganteng sih" ujar pengunjung lainnya
"Tapi masnya teuh kasep, eike jadi dugun-dugun" cukup ibu-ibu dan janda yang berbatang ga usah!
"M-m-masnya tanggung jawab dong bikin dia pingsan"
"Loh kok jadi ayah saya?" Baru mau protes Aizka udah ngomong duluan
"Saya harus gimana?" Tanya saya
"Awwww mas suaramu bikin ser-seran"
"Duh duh serak seram basah berat adidawww"
"Ngomong lagi mas! saya mau rekam untuk pengantar tidur biar mimpiin mas tiap malam"
Mereka malah sibuk godain saya bukannya nolongin mbaknya yang masih pingsan
Saya pun mendekat ke pelayan yang pingsan itu. Menepuk-nepuk pipinya
"Tepuk pipiku aja massss" teriak salah satu orang
Saya menepuk-nepuk lagi, ga ada repon. Lalu saya melepas sepatu dan menaduh didekat hidungnya.
Akhirnya mbaknya bangun. Disusul teriakan orang di sekitar, saya pun bangun. Dirasa sudah selesai saya mau pergi kekasir bersama Aizka
"M-m-mas bangunin saya?" Tanya dia sayapun mengangguk
"AKHHHHHHH makasih mas demi apa coba dibangunin pangeran"
"Umm M-m-mas boleh foto bentar ga" pinta salah satu pengunjung akupun menoleh ke Aiz dan Aiz menggeleng
Banyak pengunjung dan pelayan berdesakan minta foto. Gini nih nasib orang tampan
"Maaf ga bisa" saya menolak
"Sekali aja"
"Bentar aja mas"
"Sama Eyke sini Bang"
"Saha mau poto bareng lee min ho lokal"
Ricuh
Mereka malah pada ribut minta potbar sama saya
"Gini aja daripada ribut. Mending dari situ kalian foto ayah saya biar dia pose disini. Sama saya tapi " usul Aizka. Dih dia ikutan narsis
"Iya-iya ga papa. Ayah kamu kenapa ganteng pisan dek"
"Senyum ya mas"
Mereka mengeluarkan hp mereka
Akhirnya saya pose menyipakan rambut menampakan jidat dan tersenyum ke arah mereka
"AAAAAKHHHHHHHHHHHH"
BRUKKKKK
Mereka malah pingsan massal
~~~
Oh shit here we go again-Dimas