Chereads / Kisah Kusut Keluarga si Duda / Chapter 8 - Duel with bocil

Chapter 8 - Duel with bocil

Wiu wiu wiuw wiu

Ada evakuasi besar-besaran karna 75% pengunjung dibuat pingsan oleh Dimas

Ambulan membawa pasien yang dalam keadaan kritis

Beberapa pasien terkena gejala ringan akan sesak nafas, pusing, dan pingsan sebentar

Dimas dan Aizka keheranan melihat reaksi berlebihan orang-orang.

Mereka baru saja melihat senyum Dimas apa yang terjadi jika mereka melihat Dimas sehabis wudhu kegantengan Dimas yang udah 100% ditambah sehabis wudhu akan meningkat 30% jadilah overdosis kegantengan Dimas.

Dah Ga ada obat

Pelayan pria tidak menyangka bahwa senyuman seorang duda menyebabkan kekacauan seperti ini. Hanya beberapa orang yang masih sehat di swalayan tersebut.

Beberapa orang juga udah mulai sadar

Daripada akan menyebabkan kekacauan lebih lanjut Dimas dan Aizka memilih untuk segera membayar dan pulang

Dimas tengah didepan kasir dan dilayani kasir cowok. Si Kasir tengah menghitung belanjaan dan memasukkan ke tas belanjaan yang dibawa Dimas. Inget woi go green jangan cuma di cangkem doang tapi dengan tindakan.

"Ayah tambah ini ya" Aizka menunjukkan es krim Vionetta kepada ayahnya

Dimas melihat-lihat es krim tersebut terlihat cukup menggoda dan enak.

"Berapa ini mas" Tanya Dimas ke kasir

"Mungkin 50an Pak" jawabnya

"Balikin Iz" Tutur Dimas

Dimas langsung memberikan Es krim tersebut ke Aizka

"Alahhhh Yah sekali doang" Aizka ngemis-ngemis ke ayahnya. Semua hal dilakukannya bahkan mempermalukan dirinya sendiri

"Oke" jawab Dimas

Aizka langsung menaruh es krim tersebut di meja kasir. Terus senyum lebar  puas

"Abis ini jangan harap ayah kasih uang saku selama seminggu" lanjut Dimas

Senyum Aizka pudar lalu segera mengambil es krim tersebut. Masa dia ga dikasih uang saku seminggu  gara-gara sebuah es krim. Lalu dia mengembalikkan es krim ke tempat asalnya. Pelit pelit pelit

"Ahhh Vio ga jadi kebeli kan kamu. Tenang aja sehabis ini Aizka janji bakal nabung buat beli kamu yang sabar ya jangan kangenin Aiz huwaaaaa" Aizka mengetuk-ketuk pintu kaca es krim tepat diatas es krim Vionetta diletakkan

"Ayah tega banget ya... maafin aku, kamu harus punya ayah pelit begitu huaaaaa" lanjutna  bergalau ria di tempat es krim, hatinya gunah ga jadi beli es krim Vionetta

"Ih cantik-cantik tapi oon" ujar seorang anak kecil cowok

"Kaya orang gila ngomong sendiri"

"Eh anak kecil ga usah sok tahu ya gue ini juara 1 umum terus tau ga?!" sergah Aizka

"Jangan panggil aku anak kecil tante"

"Tante?! Emang muka gue udah kek tante-tante? Sembarangan" Aizka geram terus noyor anak kecil tersebut

"Sakit tahu tante" kata anak kecil menendang tulang kering Aizka

"AWWWW.... KAMPRET" Aizka memegangi tulang keringnya kesakitan

"Wah ngajak ribut lo ya" Aizka menarik  tangan anak kecil tersebut lalu dia ketekin jadi kepala anak kecil tersebut di ketek Aizka. Anak kecil tidak tinggal diam dia menjambak rambut Aizka.

"Awwwww" teriak Aizka kesakitan. Laku Aizka menarik-narik tangan Si anak kecil agar lepas dari rambut dia.

"Sakit tante sintinggg" si bocah

"Lepasin dulu"

"Tante duluan"

"Yaudah ayok hitungan ketiga lepas"

"1" mereka diam tapi saling memegang

"2" tangan anak kecil masih memegang rambit Aizka. Dan Aizka masih nyubit si anak kecil

"3" Azika melepas tangannya begitu pula anak kecil itu.

Aizka ngos-ngosan membenarkan rambutnya yang udah awut-awutan gara-gara bocah tengil itu

Dengan cepat anak kecil tersebut menendang tulang kering Aizka lagi. Tak kalah cepat juga Aizka memegangi tangan anak kecil itu

"Ahhh ahhh sakit Tante"

"Lo pikir gue ga sakit?!"

"MAMA TOLONGGGG" teriak anak kecil

"Ngadu sana dasar anak kecil. Gegayaan sih lo"

Lalu mama anak kecil itu datang

"Apa-apaan ini anak saya ditarik gitu. Kekerasan namanya, saya laporin ke polisi ya"

"Orang anak tante yang mulai"

"Ga. Pasti kamu yang berulah duluan"

"Enak aja, dia duluan ngatain saya terus nendang kaki saya, sakit tauk" Aizka memperlihatkan kakinya yang dikit lebam

"Tante mau nyoba?" Tawar Aiz tanpa dosa, Aizka sudah siap mau nendang kaki ibu itu. #AizkaNoAkhlak

"Owalah Anak Zamam sekarang ga ada sopan santun sama orang tua"

"Tante dong, didik anaknya yang bener jangan main asal nendang orang"

"Enggak kok Ma. Tante ini yang mulai kok dia mukul kepala Adam duluan"

Nama bocah itu adalah Adam

"Kibul lo, ngaku gak lo?! Sekali lagi lo manggil gue tante, gue kepetin lo" Aizka jengkel

"Kamu ikut saya" Mama anak kecil menjambak dan menyeret Aizka keluar swalayan.

"Wleee" Adam ngeceng in Aizka merasa menang puas

Aizka meringis kesakitan

"Aw tante sakittttt" Aizka menepuk-tepuk tangan Tante tersebut

"Loh ada apa ini" Tanya Dimas membawa tas belanjaan di kedua tangannya melihat anaknya dijambak dan diseret Si Tante

"Biasa mas. Anak jaman sekarang ga punya sopan santun" Tante itu senyum dan jambakannya mulai mengendur perhatiannya berubah ke Dimas

"Yaudah lanjutin saja" usul Dimas tenang. Aizka nganga ayahnya ngomong gitu

Tersadar akan hal itu tante tersebut menjambak Aizka lagi

"AW AW"

"Ihhhh Ayah bukannya bantuin malah diserahin gini." Aizka kesal ke ayahnya

"Orang anak kecil itu yang mulai" Aizka mencari pembelaan

"Boong om tante ini kok yang mulai"

"Dasar bocah ingusan kencing belum bener aja udah pandai ngibul"

"Ayahhhhhh" keluh Aizka

"Ayah?" Tante itu melihat ke arah Dimas dan Aizka gantian  ia sadar kalau ada kemiripan diantara mereka. Tante tersebut lalu melepas jambakannya

"Maafin saya ya Pak ini salah anak saya kok. Adam jangan nakal dong minta maaf sama kakak ini" tante ini langsung berubah 180° jadi lemah lembut

Adam keheranan dengan tingkah mamanya.

"Tante kok minta maafnya ke ayah harusnya ke saya dong!"

"Udah diem kamu" tante itu senyum-senyum ke Dimas

"Bukan kok, saya saja pertama kali lihat dia selama ini" Dimas pura-pura ga kenal dia malu anaknya sudah ga berwujud manusia lagi alias ambiradul bin awut-awutan

Aizka cengoh ayahnya ngomong gitu

Dia pergi menjnggalkan swalayan

"silahkan dilanjutin Bu"

Aizka, Adam, dan tante itu saling pandang

Aizka cuma bisa nyengir

Not my busnies-Dimas