Selama di dalam perjalanan, Angga tak banyak bicara. Anak tersebut akan bicara saat Theo menanyainya sesuatu. Itu pun hanya dijawab singkat oleh Angga,
Theo yang bertanya menjadi keheranan. Sat pengenalan Adel, Angga tampak ceria bermain bersamanya. Namun, sekarang, anak tersebut malah murung. Entah karena apa.
Akhirnya mereka sampai di rumah Angga---Angga sudah menyebutkan alamat lengkapnya saat baru saja naik ke dalam mobil.
Rumah Angga tak kalah besar dan mewah seperti rumah Dava. Theo melihat sekitar. Halaman yang dimiliki Angga pun luas, tapi di sana kosong. Tidak ada bunga, bangku, atau pun air mancur.
"Rumah Angga besar sekali. Seperti rumah Theo," celetuk Theo.
Angga tidak menjawab. Ia hanya berjalan di samping Theo hingga keduanya masuk ke dalam rumah. Sedangkan sopir menunggu di luar. Theo sudah mengatakan untuk masuk bersama mereka, tapi si sopir menolak.
"Angga sudah pulang. Bibi cemas karena Angga tidak pulang pulang."