"Kamu disana! Apa yang membuatmu begitu lama?" Tanya orang asing itu dengan suara Kolim.
Jaka memiringkan kepalanya ke samping, baru sekarang mengerti bahwa dia sebenarnya sedang menatap Kolim. "Apakah kamu memakai riasan?"
Kolim berkedip. Cat putih, pemerah pipi, tanda kecantikan palsu, dan lapisan bedak tebal di rambutnya mengubahnya begitu drastis hingga tak bisa dikenali lagi. Dia menarik napas dalam-dalam, seolah-olah jawaban yang diperlukan baginya untuk tampil lebih besar dan lebih maskulin. "Ini bukan riasan. Aku memakai kostum, Jaka."
Bahu Varsa menegang, dan Jaka tidak perlu melihat wajahnya untuk mengetahui bahwa dia sedang melawan keinginan untuk tertawa. Sangat aneh melihat pria seperti Kolim bersikap defensif tentang sedikit cat wajah.
"Jadi, mengapa Kamu benar-benar membutuhkan kami? Apakah Kamu ingin kami menggendong Kamu di kursi sedan?" Varsa bertanya, mengalihkan tatapan tajam Kolim padanya.