Segala yang berawal dari kesalahan tidak akan berakhir benar. Tapi dengan mengembalikan sesuatu yang salah ke tempat yang seharusnya mungkin bisa mengurangi kerusakan yang akan terjadi.
.
"Jika aku tidak menghentikannya sekarang juga. Aku tidak tahu apa yang mungkin kulakukan kepadamu...tolong biarkan aku pergi," kedua tangan menangkup di depan dadanya dan airmata mulai mengalir tak terbendung. Matanya menjadi sangat basah. Ia tidak tahu lagi bagaimana berbicara dihadapan pria itu. Ia membiarkan emosinya menyelesaikan semuanya.
.
"Jika kamu mengalah dari awal, aku tidak akan bertindak sejauh ini dan kita tidak perlu menderita seperti ini!" telapak tangannya yang besar mengelus rambut Viona dengan lembut. Ia mencondongkan wajahnya mendekat dan membisikkan sesuatu membuat tubuh wanita yang berdiri dihadapannya gemetar hebat.
.
.
.
Viona Laila Indrayan
Usia : 27 tahun
Tinggi : 159 cm
Berat badan : 48 kg
Hobi : Tidur
Bentuk wajah oval, alis rapi, mata lebar dan bulu mata tipis dan rambut lurus sebahu.
*
"Kapan kamu akan mencium bibirku?"
"Itu misi yang sulit, aku perlu mempertimbangkan banyak hal untuk melakukannya."
"Sangat sulit?" ulang Viona.
Gibran [?]
Usia : 27 tahun
Tinggi : 172 cm
Berat badan : 60 kg
Hobi : belajar
Memiliki rahang yang tegas, hidung mancung, mata sipit dan alis tebal. Tubuh proporsional karena setiap tengah malam selalu berenang bersama sahabatnya.
*
"Jangan bicara lagi, Gibran! Kau mau matiiiiii???" pria itu menarik kerah Gibran dengan kuat. Gibran tak bergeming ia hanya menatap lurus ke depan dengan pandangan benci. Seluruh ruangan seolah dingin membeku karena mereka berdua.
Ia melirik perlahan, "Lepaskan tanganmu...dan berhenti mengancam ku!"