Ken begitu menikmatinya dan juga terlihat sangat bergairah, terbukti dengan satu tangannya yang lain yang mulai memainkan dada Alana yang satunya, hal itu membuat Alana seperti melayang. Hingga tanpa ia sadari Alana mendesah pelan.
Bagaimanapun, ia sangat merindukan sentuhan Ken, orang yang paling ia cintai, meski berkali-kali pula ia harus menerima luka darinya.
"Ken, ah, sudah tidak sakit lagi!" ujar Alana yang masih mendesah kenikmatan namun ia ingin mengakhirinya.
Tapi Ken tidak mau melepaskannya, meski ia tahu ASInya sudah tidak keluar seperti tadi, namun Ken justru terlihat memainkannya, hingga membuat Alana seakan melayang untuk kesekian kalinya.
Ken melepaskannya dan ia beralih mencium bibir Alana yang sedari tadi mengeluarkan desahan kenikmatan, hal itu membuat gairah Ken memuncak, ingin rasanya ia menelanjangi Alana di sofa dan bermain-main lagi seperti dulu layaknya suami istri, tapi rasanya tidak mungkin, Ken takut Alana marah.