Alana mendengus kesal, rasanya sangat sakit dan penuh emosi diancam terus seperti ini, tapi apa yang bisa ia lakukan kalau taruhannya Keenan, Alana benar-benar tidak berani membantah.
Baginya, lebih baik ia menderita di sini yang penting Keenan tetap hidup dan bahagia bersama Ken di sana.
Alana menarik nafas dalam-dalam untuk meredakan emosinya, lalu meraih kopernya lagi untuk melihat apa yang sebenarnya sudah disiapkan Liora untuknya.
Sebuah wik rambut pendek dan kaca mata.
Alana membuang barang itu dengan frustasi dan ia mendesah pelan.
***
Sama halnya dengan Alana, Ken juga sangat frustasi sejak Alana menghilang, berbagai upaya sudah ia lakukan tapi hasilnya masih nihil.
Ken meggendong Keenan dengan hati yang begitu sesak, ingat kebersamaannya dengan Alana yang mereka bertiga lalui dengan penuh suka cita.
