"Aldrich Keenan Agatha Bara, nama yang bagus kan?"
Alana mengangguk setuju.
"Hai Keenan, Daddy always love you," Ken tak berhenti menciumi Keenan dengan gemas, membuat Alana ikut tersenyum bahagia melihat mereka berdua.
"Andai saja...." gumam Alana dalam hati.
"Tadi prosesnya normal kan? Kenapa kamu gak hubungi aku dari awal? Aku bisa temani kamu saat persalinan tadi."
"Iya, prosesnya sangat tiba-tiba, hanya ditemani Mami tadi."
"Jadi Papi belum tahu?"
"Masih OTW ke sini."
"Aku akan menginap di sini Alana, aku tidak mau jauh dari Keenan terlalu lama, bisa-bisa aku tidak akan bisa tidur di rumah."
Alana mengerutkan kening dan ia menggeleng.
"Mau tidur di mana?"
"Di sofa juga tidak apa-apa."
"Tidak usah, lagi pula kita bukan suami istri lagi, kamu bisa menemui Keenan besok lagi."
"Pokoknya aku mau di sini sama Keenan," bantah Ken tak mau kalah.
"Hmm."