Sayangnya, Ken tidak menerima panggilan dari Alana karena ia sedang take. Alana menyadari itu dan segera ingat bahwa ia punya kursi roda di kamar lain, juga lift yang bisa membuatnya turun ke bawah dengan mudah.
"Nid, ambilkan saja kursi roda di kamar sebelah. Kita akan turun lewat lift."
"Baik Nyonya."
Nida segera pergi meninggalkan kamar Alana dan mengambilkan kursi roda, tak lama kemudian ia kembali dengan kursi roda yang diminta Alana, lalu ia segera membantu Alana untuk duduk di kursi roda dan mendorongnya masuk ke pintu lift.
Tiba di lantai bawah, Alana mendengar tangisan Keenan yang menjadi-jadi dengan kamar bermainnya yang sudah berantakan tidak karuan. Alana tidak menyangka kalau Keenan akan tantrum separah itu.
"Keenan, apa yang terjadi denganmu Sayang?" Alana mencoba berjalan mendekati Keenan dan memeluknya.
Keenan sedikit lebih tenang meski tangisannya sama sekali tidak berhenti sedikitpun.
"Aku mau Daddy tinggal di rumah ini."
"Daddy kan lagi syuting."
