Ken menggigit bibirnya dan ia menatap Alana dengan tatapan penuh rasa bersalah. Ia kemudian memeluk Alana dan berkata, "Alana aku mohon maafkan aku."
"Aku memaafkanmu Ken, tapi tolong jangan paksa aku."
"Baiklah."
Alana tersenyum senang, entah kenapa ia kembali memeluk Ken dengan erat, hal itu membuat Ken heran.
"Ada apa denganmu?"
"Aku juga merindukanmu, aku ingin selalu bersamamu Ken, tapi aku takut gagal lagi dan terkadang hubungan tanpa status kita yang seperti ini lebih membuatku nyaman, tapi aku tidak suka jika kamu sangat nafsu terhadapku karena kita bukan suami istri lagi."
"Baiklah, aku akan melakukan apapun yang membuatmu nyaman, asalkan jangan jauhi aku."
Alana tersenyum dan ia mengangguk. Ken berubah senang, tapi entah kenapa ia tidak tahan rasanya jika tidak mencium Alana.
"Alana, aku boleh?" tanya Ken sambil memegangi bibirnya.
Alana mendengus kesal, tapi karena hatinya yang sudah melunak. Akhirnya mengangguk.
"Just kissing okey? No other."