"Mari silahkan duduk dulu Pak dan keluarga, kami akan memanggil Bibi Mer, kepala pelayan di rumah ini."
Mereka mengangguk dan mengikuti pelayan itu ke ruang tamu, sambil menunggu Bibi Mer, mereka dijamu oleh pelayan lain seperti tamu istimewa.
"Gila si Alana, bisa tinggal di rumah istana seperti ini, pantas saja dia sangat sombong," batin Claudya tidak senang.
Pada saat itu, Bibi Mer datang dan menyambut mereka.
"Selamat siang Pak, apa ada yang bisa kami bantu?"
"Saya mencari Alana, apa dia di rumah?"
"Nyonya Alana sudah lama tidak tinggal di sini, dia punya rumah sendiri."
"Apa anda bisa memberi tahu kami dimana alamatnya?"
"Saya kurang tahu detail alamatnya karena saya juga belum pernah ke sana Pak, kira-kira ada apa ya?"
"Ada urusan keluarga yang sangat penting."
"Keluarga?" Bibi Mer tampak terkejut karena setahunya Alana hanya memiliki keluarga Santika dan Angga Bara sebagai orang tuanya.
"Iya, saya ayahnya yang sejak kecil merawatnya."