Alana mengangguk membenarkan perkataan Ken, sementara Ken mengepalkan tinjunya dengan sangat erat, ia sangat marah.
"Aku tidak menyangka Nita tega berbuat seperti itu padaku, katanya dia seperti itu karena iri terhadapku Ken, aku dinilai sombong dan melupakan dirinya sebagai keluarga. Bagaimana aku tidak melupakannya dan bisa menganggapnya sebegai kelurga? Dulu saja dia tidak oernah menganggapku sebagai keluarganya, dia selalu memusuhiku dan menjerumuskan ke dalam hal-hal yang buruk, dia sama saja dengan ibunya hingga bisa berhasil menguasai ayah yang dulunya sayang padaku, meski tidak terlalu sayang setidaknya ayah tidak pernah jahat padaku, tapi ketika bersama Nita dan Claudya, ayah sangat berubah."
Alana terisak, wajahnya dipenuhi kerapuhan dan kesedihan. Ken meraih tubuhnya dan memeluk Alana begitu erat.
"Tenanglah! Aku janji tidak akan membiarkan Nita lolos begitu saja."
Alana mengangguk setuju, ia menghapus air matanya dan melanjutkan perkataannya.