"Ya, dia sangat mirip sama kamu, padahal aku yang mengandungnya selama 9 bulan," balas Alana diselingi tawa kecilnya yang menenangkan.
Ken juga ikut tertawa kecil, mengelus pelan pipi Keenan yang semakin hari semakin menggemaskan.
"Mungkin waktu itu karena kamu sangat membenciku."
"Tentu saja, tapi dia pantas mirip kamu karena kamu memang ayahnya."
Ken mengangguk setuju.
"By the way, aku berubah pikiran."
"Tentang apa Ken?"
"Mengajak kamu menikah lagi, aku ingin mempercepatnya. Aku tidak mau nanti Axel atau bahkan laki-laki lain melamarmu."
Alana tersenyum tipis, lalu menaruh Keenan di keranjang bayinya karena saat ini ia terlelap.
"Bagaimana? Tiga hari lagi setelah aku pulang dari Surabaya."
"Apa tidak terlalu cepat? Lagi pula aku juga masih nifas."
"Tidak dan aku tidak mempermasalahkan itu, aku hanya ingin bisa menjagamu lagi," ujar Ken dengan tatapannya yang begitu serius.
