"Kenapa harus berhenti?" batin Alana kecewa.
"Aku sudah keterlaluan dan lagi-lagi melanggar janjiku, aku minta maaf Alana."
Alana menggigit bibir menahan kecewa, namun ia juga tidak menyalahkan Ken, maka ia segera menautkan kancing bajunya dan tidak memandang Ken sama sekali.
"Apa kamu kecewa karena aku tidak menuntaskannya?" tanya Ken sekali lagi yang tampak memahami kekecewaan Alana.
Alana dengan cepat menggeleng.
"Tapi kamu terlihat sangat kecewa, aku bisa merasakannya, sebenarnya aku bisa saja menuntaskannya tapi aku takut kamu marah, aku benar-benar ingin berubah, apa kamu bisa memahami itu?"
Alana mengatupkan bibirnya dan tetap diam.
"Apa kamu ingin menuntaskannya? Aku akan lakukan itu jika atas persetujuanmu."
Alana diam, kali ini ia menatap Ken dengan gamang, ia kemudian menghela nafas berat.
"Tidak, tidurlah! Besok kamu harus syuting kan? Lagipula milikku masih sangat sakit karena melahirkan kemarin juga aku mengeluarkan nifas seperti menstruasi."