"Apa kamu menyesal tidak menyapa Viola tadi Ken?"
Ken kembali tersentak ke dunia nyata dan ia begitu kesal karena seakan bisa membaca pikirannya.
"Tidak, ternyata aku sangat lapar, tapi kenapa makanannya lama sekali?"
Alana tertawa kecil mendengar jawaban Ken, pada saat itu pelayan datang dan membawakan makanan dan minuman yang mereka pesan.
"Tuhan mengabulkan doamu Ken, makanlah!"
Ken menggerakkan bibirnya menjadi senyuman.
"Selamat makan juga untukmu Sayang, makanlah yang banyak."
Alana juga tersenyum namun tak menanggapi apapun lagi, ia tahu bahwa Ken sebenarnya hanya berpura-pura baik padanya.
Saat Ken tertidur lelap pada suatu malam, Alana tak sengaja menyenggol sebuah dokumen yang tergeletak di meja kamar dan ternyata itu surat terakhir Oma untuk Ken.