Keesokan hari nya Kenzie pergi keperusahaan nya karna banyak sekali pekerjaan yang sedang menunggu nya. Sedangkan Irene masih bergulat dengan tempat tidur nya karena tidak ada jadwal yang harus dia kerjakan hari ini. Mungkin nanti siang Irene akan pergi mengontrol butik miliknya. Karena sebelumnya Irene tidak bisa pergi kebutik miliknya karna jadwal nya yang sangat padat.
Kemudian Irene pun bangun dari tidur nya dan melihat jam diponsel nya. Setelah itu Irene langsung beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Irene pun keluar dari kamar mandi, setelah itu dia mengambil satu set baju yang akan dipakai. Irene pun sudah siap dengan pakaian nya, dia terlihat sangat cantik dengan pakaian yang dikenakan nya. Lalu Irene pun keluar kamar nya dan menuju meja makan untuk sarapan meski sudah bukan waktu nya untuk sarapan. Viona yang baru masuk dari pintu belakang rumah melihat Irene sedang makan pun langsung menghampiri nya.
"Tuan Putri, rupanya sudah bangun tidur?" tanya Viona sambil mengejek Irene.
"Ini masih pagi Vio, kalau mau ngajak ribut nanti saja karna sekarang gue sedang makan." jawab Irene sambil tersenyum paksa.
Sedangkan Viona tertawa mendengar jawaban Irene barusan serta melihat ekspresi wajah Irene sekarang. Irene yang melihat Viona tertawa seperti itu hanya memutar dua bola mata nya dengan malas. Dan Irene pun melanjutkan makan nya walaupun sesekali Viona menjahilinya. Irene sudah menyelesaikan makanan nya, dia pun memanggil maid untuk membereskan meja makan. Setelah itu Irene berjalan menuju pintu rumah dan diikuti Viona yang berada dibelakang nya.
"Lo kenapa terus ikutin gue, Vion?" tanya Irene jengah karna Viona dari tadi mengikutinya tanpa alasan jelas.
"Siapa yang ngikutin lo !! Orang gue mau ke taman depan." jawab Viona sewot.
"Oke, fine. Tapi biasa aja kali ngomong nya gak usah sewot juga, mbak." ucap Irene mengejek Viona.
"Mbak? emang nya gue tukang jamu dipanggil mbak-mbak." teriak Viona dan Irene pun langsung menutup kuping nya karna teriakan Viona.
"Abisnya muka situ sebelas dua belas sih sama si mbak-mbak jamu." seru Irene sambil tertawa lebar.
"Yakkk ... Irene." teriak Viona kencang.
"Stop !! Jangan teriak-teriak emang ini hutan, bisa-bisa kuping gue budeg karna teriakan lo itu." kata Irene
"Bodo, emang nya gue peduli? Lagian lo bikin gue kesel." ucap Viona sambil melipat tangan didada nya.
"Heheh ... itu pembalasan buat lo. Siapa suruh ganggu gue makan tadi." seru Irene sambil menjulurkan lidah nya.
Viona pun sangat kesal tapi dia tahan, lalu Irene pun hendak pergi setelah puas membuat Viona kesal setengah mati. Viona yang melihat itu langsung bertanya "Lo mau kemana?".
Irene yang mendengar pertanyaan Viona pun langsung menjawab tanpa mengahadap Viona "Ke butik, kalau ada yang nanyain gue bilang aja gue lagi ada dibutik, oke."
Setelah itu Irene langsung masuk kedalam mobil nya dan Viona hanya melihat mobil Irene yang sudah pergi meninggalkan perkarangan rumah.
Sesampainya dibutik Irene langsung masuk dan disambut baik oleh para pegawai nya. Irene pun langsung pergi ruang kerja nya diikuti Manager butik nya yang bernama Luna.
Luna pun menjelaskan semua pemasukan dan pengeluaran dibulan ini serta masalah yang terjadi pada butik mereka kemarin. Irene pun mendengarkan penjelasan Luna dengan baik-baik.
"Luna, jika terjadi masalah seperti itu lagi kamu harus bisa hendel karna menurut saya masalah seperti ini kecil. Jika kamu tidak bisa baru kamu lapor pada saya, mengerti." ucap Irene pada Luna.
"Baik, Bu. Saya mengerti," ujar Luna sambil menunduk pada Irene.
"Yasudah kamu boleh keluar." ucap Irene lembut.
Lalu Luna pun keluar dari ruangan Irene. Sedangkan Irene langsung membereskan masalah yang terjadi di butik nya. Tak butuh waktu yang lama Irene pun telah menyelesaikan semua nya. Setelah itu Irene memeriksa semua berkas yang berada di meja kerja nya.
Sebentar lagi jam makan siang pun tiba, Irene pun membereskan semua pekerjaan nya lalu pergi menuju perusahaan kakak nya. Rencana nya Irene akan mengejutkan kakak nya dengan kedatangan nya itu serta ingin mengajak sang kakak untuk makan siang bersama. Sebelum pergi Irene memberi pesan bahwa diri nya tidak akan kembali setelah makan siang dan jika ada sesuatu yang terjadi mereka harus melapor pada dirinya atau pada Luna.
Irene pun telah sampai pada perusahaan milik keluarga nya yang telah dijalankan oleh kakak nya itu. Semua pegawai disitu memberi salam hormat pada Irene walaupun mereka semua terkejut dengan kedatangan gadis itu karna tidak biasa nya Irene datang kemari. Semua pegawai menatap Irene dengan pandangan kagum dan iri karna kecantikan yang dimiliki oleh nya.
Irene pun langsung menuju ruang kerja kakak nya dengan perasaan gembira. Dia berpikir pasti sang kakak akan sangat senang sekakigus terkejut. Irene pun sudah berada didepan pintu ruang kerja kakak nya.
Brakkkk '
"Surprise ..." teriak Irene sambil merentangkan tangan nya setelah membuka pintu.
"Irene," ujar Arka terkejut.
Irene pun berlari kecil pada Arka dan memeluk nya. Arka pun membalas pelukan Irene.
"I miss you, Brother." gumam Irene
"I miss you too, Sister." ucap Arka tersenyum lembut.
"Ayo kita lunch, kak. Sudah lama kan kita berdua tidak makan bersama." ajak Irene pada Arka.
"Okay, tapi kamu tumben banget datang kesini terus tiba-tiba ajak kakak makan bareng?" tanya Arka penasaran.
"Kan tadi aku bilang kangen sama kakak, jadi untuk menebus rasa kangen aku. Ayo kita makan berdua jarang-jarang kan aku bisa berduaan dengan kakak kaya gini. Kak Arka gak mau makan sama aku?" tanya Irene dengan ekspresi sedih walau semua itu hanyalah akting agar sang kakak mau makan bersama nya.
"Iya, kakak mau. Mana mungkin kakak menolak permintaanmu." jawab Arka membuat Irene tersenyum senang.
Setelah itu Irene dan Arka pergi ke cafe dekat Perusahaan Arka. Mereka berdua pun memesan makanan pada pelayan cafe tersebut. Selama menunggu makanan tiba mereka berdua mengobrol sambil berbagi cerita. Tiba-tiba ponsel Arka berdering pertanda panggilan masuk. Arka pun menjawab panggilan tersebut.
"Hallo ... Sayang!!" seru Arka
"Hallo, Yang kamu lagi dimana? Kenapa berisik banget disitu?" tanya Rania penasaran.
"Aku lagi makan di Cafe biasa, Yang." jawab Arka jujur.
Irene yang mendengar itu langsung tersenyum jahil. Kemudian Irene pura-pura batuk dan Arka pun langsung menatap ke arah Irene dan ditatap pun hanya memberikan senyuman evil.
"Yang, itu siapa yang batuk? itu kamu lagi makan dengan cewek yah?" tanya Rania mendengar suara batuk Irene.
Sebelum Arka menjawab, Irene lebih dahulu berbicara dengan suara agak keras.
"Sayang, ini makanan nya sudah sampai. Ayo makan dulu," ujar Irene dengan suara yang dibuat-buat setelah pelayan Cafe tersebut mengantar makanan.
Sedangkan Arka yang melihat itu langsung membulatkan mata nya. Dan Irene yang melihat Arka seperti hanya menahan tawa nya.
"Sayang, itu siapa? Kenapa dia panggil kamu dengan kata sayang? Kamu selingkuh dibelakang aku?" teriak Rania ditelpon.
"Eng-ga, siapa juga yang selingkuh dari kamu." jawab Arka gelagapan dan Irene yang melihat itu pun tertawa kecil.
"Jangan bohong sama aku, itu buktinya kamu lagi makan berdua sama cewek kan apalagi dia manggil kamu sayang. Hiks, kamu jahat sama aku." ucap Rania sambil menangis.
Arka yang mendengar Rania menangis langsung menatap tajam Irene dan Irene pun langsung mengacungkan tanda peace pada kakak nya itu.
"Aku gak selingkuh, Sayang. Percaya sama aku itu tuh suara Irene karna aku lagi makan berdua sama dia." jelas Arka
"Jangan bawa-bawa Irene, kamu bohong kan sama aku." kata Rania tidak percaya.
"Aku serius, Yang. Kalau kamu gak percaya ngomong aja nih sama orang nya." ucap Arka frustasi lalu memberikan ponsel pada Irene.
Sedangkan Irene hanya mengangkat sebelah alis nya sambil menatap Arka. Arka yang melihat itu langsung berbicara tanpa suara pada Irene "Kamu harus tanggung jawab."
Irene yang mengerti maksud Arka langsung terkekeh.
"Heh, lo siapa berani-berani nya ngambil Arka dari gue?" bentak Rania yang tidak tau bahwa itu Irene.
Irene yang mendengar itu hanya tertawa dan Arka yang melihat itu menatap adik nya bingung pasal nya kenapa Irene bisa tertawa seperti itu disaat Rania sedang salah paham terhadap nya.
"Lo gila yah, bukan nya jawab malah ketawa." ucap Rania geram.
"Keep calm baby ini gue Irene. Sorry yah karna gue ngerjain lo. Btw, Kakak tersayang gue itu gak selingkuh mana mungkin dia selingkuh orang dia cinta mati sama lo. Asal lo tau tadi tuh suara gue tau." jelas Irene sambil cengengesan.
Dilain tempat Rania membulatkan mata nya karna terkejut dengan apa yang dia dengar. Bisa-bisa nya Irene mengerjai diri nya seperti itu.
"Bisa-bisa nya yah lo Irene, ngerjain gue kaya gini. Lo tau gak gue udah nangis kejer karna gue kira Arka bener selingkuh dari gue." teriak Rania panjang lebar.
"Maaf, Ra. Abisnya gue udah lama gak ngerjain lo sama kak Arka jadi anggap aja itu tuh hadiah dari gue." kata Irene sambil tertawa.
"Hadiah apa nya yang ada gue malah jadi kesel sama lo." ucap Rania
"Heheheh, maaf cantik. Yaudah nih lo lanjut ngomong sama kak Arka." seru Irene lalu memberikan ponsel nya pada Arka.
"Sayang, sekarang kamu percaya kan sama aku?" tanya Arka
"Iya, maafin aku karna udah nuduh kamu selingkuh itu semua karna Irene yang ngerjain kita berdua." jawab Rania
"Iya, aku juga paham Yang. Yaudah aku makan dulu yah. Love you sayang," ujar Arka
"Love you too." jawab Rania lalu sambungan telpon pun terputus.
"Udah puas kamu jahilin kakak sendiri." ucap Arka pada Irene.
"Heheheh ... maaf kak " ujar Irene sambil menatap Arka dengan aegyo nya.
Arka pun hanya menghela nafas, selanjut nya dia pun menyuruh Irene untuk makan. Mereka berdua pun makan dengan khidmat tanpa suara satu pun.