Pagi telah tiba kini dikediaman keluarga Irene tengah ramai karena kedatangan kedua orang tua nya yang baru saja tiba dirumah nya. Arka dam Viona pun menyambut kedua orang tua nya kecuali Irene yang masih tidur didalam kamar nya.
"Papah sama Mamah kenapa gak kabarin Arka kalau pulang hari ini? Kalau Arka tau kan bisa jemput Papah dan Mamah dibandara," ujar Arka sambil bertanya dan diangguki oleh Viona.
"Papah sama Mamah emang sengaja gak kabarin kalian biar surprise." jawab Papah sambil tertawa.
"Irene kemana? Kok dari tadi Mamah gak liat dia yah?" tanya sang Mamah
"Oh, dia masih tidur Mah. Kata Bibi tadi Irene pulang kerja jam satu atau dua malam gitu mangkan nya aku gak bangunin dia." jawab Viona menjelaskan apa yang terjadi.
"Astaga ... Pah, liat anak kamu itu masa kerja sampai pulang selarut itu. Pokok nya aku gak mau tau !! Kamu harus ngomong sama Irene suruh berhenti jadi model." kata Mamah sedikit berteriak kepada Suaminya.
Sedangkan Arka dan Viona hanya menyimak saja karena mereka sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjut nya.
"Iya, kamu tenang aja nanti aku bakal ngomong sama Irene." jawab Papah sambil menenangkan mamah.
"Jangan nanti-nanti, pokok nya Papah harus cepat ngomong sama Irene. Mamah sebenar nya kurang setuju kalau Irene harus kerja keras jadi model ditambah dia harus ngurusin butik nya juga. Dia juga harus butuh istirahat Pah jangan kerja mulu. Nanti kalau dia sakit gi-" ucap Mamah panjang lebar lalu dipotong oleh Papah.
"Iya, Mah. Papah ngerti udah mending kita istirahat dulu. Nanti soal Irene biar Papah yang urus." kata Papah sambil menuntun Mamah menuju kamar.
"Yaudah Ka, Vio !! Papah sama Mamah pergi istirahat dulu ke kamar." lanjut Papah pada mereka berdua.
"Iya, Pah." jawab mereka berdua kompak.
Setelah kepergian kedua orang tua nya Arka pergi sebentar ke perusahaan karna tiba-tiba ada meeting mendadak. Sedangkan Viona dia hanya duduk sambil membaca sebuah majalah yang entah dari mana dia dapat.
Hari sudah semakin siang Karin pun bangun lebih dahulu dari pada Irene. Karin pun menengok ke samping nya untuk melihat apakah Irene sudah bangun atau tidak nya setelah kesadaran nya terkumpul. Karin pun membangunkan Irene yang masih terlelap dalam mimpi nya.
"Irene bangun ini sudah siang." teriak Karin sengaja supaya Irene cepat bangun.
"Apa sih, Rin. Gue masih ngantuk." jawab Irene dengan mata terpejam.
"Bangun lo gak malu emang jam segini masih tidur aja?" tanya Karin sedikit kesal karna Irene tidak bangun-bangun juga.
"Eng ... ga." jawab Irene pelan dan itu membuat Karin semakin kesal.
Lalu Karin pun berteriak sambil mengguncang tubuh Irene supaya bangun dan hasil nya Irene pun terganggu dan membuka mata nya serta menatap Karin dengan tajam karena mengganggu tidur nya.
"Gak usah liatin gue kaya gitu mending sekarang lo mandi habis itu baru gue yang mandi." seru Karin
"Lo duluan aja yang mandi. Gue mau tidur dulu bentar selagi nunggu lo mandi." Kata Irene lalu tidur kembali.
Karin yang melihat hal tersebut pun hanya mampu berdecak sebal. Kemudian dia pun berjalan menuju ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian Karin pun selesai dari mandi nya dan Karin masih melihat Irene yang sedang tidur.
"Irene gue udah selesai mandi sekarang giliran lo yang mandi." ucap Karin berteriak dengan keras.
Untung saja Kamar Irene dibuat kedap suara mau berbicara atau berteriak dengan keras pun tidak akan ada orang yang mendengar nya. Irene pun langsung bangun dari tidur nya dan langsung pergi menuju kamar mandi sedangkan Karin masih mengenakan handuk kimono karena tidak mungkin dirinya mengenakan pakaian yang kemarin.
Satu jam kemudian Irene pun keluar dari kamar mandi nya dan Irene melihat Karin masih menggunakan handuk kimono.
"Lo kok belum ganti baju, Rin?" tanya Irene sambil berjalan kearah walk in closet nya.
"Gue mau minjem baju lo kan gak mungkin kalau gue pakai baju yang kemarin. Lagian lo mandi apa tidur didalam lama banget?" jawab Karin sambil bertanya balik pada Irene.
"Gue udah biasa mandi lama lagian lo bukan nya langsung ganti aja di walk in closet gue." kata Irene menjawab pertanyaan Karin.
"Yah, engga bisa gitu lah tar yang ada gue dikira gak punya sopan santun." ucap Karin
Irene pun tertawa mendengar penuturan Karin, kemudian dia berkata "Yaudah ayo masuk lo silahkan pilih yang mana gak usah minjem itu baju lo ambil aja."
"Serius lo, Irene?" tanya Karin memastikan.
"Iya, kan gue udah bilang semalam lo kalau mau ambil aja barang-barang yang ada disini." jawab Irene memutar bola mata nya jengah karna Karin selalu bertanya hal yang sama padahal dirinya sudah menjawab berulang kali semalam.
Mereka berdua pun memilih baju dan setelah itu merias dirinya masing-masing. Setelah merasa puas dengan penampilan mereka, akhirnya mereka berdua keluar kamar dan turun kebawah untuk sarapan meski ini sudah terbilang siang. Saat mereka sedang menuruni tangga Viona pun melihat ke arah mereka karena mendengar derap kaki seseorang yang menuruni tangga.
"Apa kabar, Rin? Semalam lo nginap disini?" tanya Viona yang melihat Karin.
"Iya, Vio !! Semalam gue nginap disini tadi nya sih gue mau pulang aja tapi Irene melarang gue pulang alasan nya karena udah larut malam." jawab Karin menjelaskan pada Viona.
"Oh, yaudah mending lo berdua makan dulu sana. Kalian kan belum pada sarapan," ujar Viona
"Iya, ini juga gue mau makan sama Karin." ucap Irene
"Eh, gak usah gue mau pulang aja soalnya gue udah ada janji untuk makan bersama Revan sekarang." tolak Karin dengan sopan.
"Huh, dasar bucin !! Yaudah sanah lo pergi nanti keburu si Revan ngambek lagi." seru Irene mengusir Karin sambil bercanda.
Viona yang berada disana hanya tertawa mendengar Irene berbicara seperti itu dan membuat Karin merasa kesal karena nya.
"Yaudah Vio, Irene gue pamit pulang," ujar Karin sambil tersenyum menahan rasa kesal nya pada Irene.
"Iya, take a care Rin." jawab Mereka serempak.
Karin pun berjalan keluar pintu rumah Irene dan menuju mobil nya yang terparkir dibagasi mobil Irene. Karin pun menjalankan mobil nya dan meninggalkan perkarangan rumah Irene.
Sementara itu Irene sedang menyantap makanan nya dengan lahap mungkin antara makanan nya enak atau dirinya sedang kelaparan. Irene pun menghabiskan makanan nya lalu meminum jus nya yang tersedia di meja makan. Irene pun berlalu meninggalkan meja makan tanpa membereskan piring bekas makan nya karena nanti juga akan dibereskan oleh pelayan dirumah nya.
Irene pun menghampiri Viona yang sedang duduk santai di ruang tamu sambil membaca majalah.
"Vio, lo gak ada kerjaan emang nyantai-nyantai kaya gini?" tanya Irene penasaran.
"Hari ini semua jadwal pekerjaan gue udah gue cancel." jawab Viona sambil tersenyum dan Irene mengerutkan dahi nya pertanda dia bingung mengapa Viona membatalkan semua jadwal pekerjaan nya hari ini.
"Memang nya ada apa !! Kenapa lo cancel semua jadwal pekerjaan lo hari ini?" tanya kembali Irene bingung sekaligus penasaran.
Viona pun hanya diam dan tersenyum smirk ...
"Jawab Vio, jangan diam sambil senyum kaya gitu." kata Irene sebal dengan Viona.
"Jadi lo mau tau kenapa gue cancel semua jadwal pekerjaan gue?" tanya Viona sambil tersenyum jahil.
"Engga." jawab Irene datar karena sudah sangat kesal sama Viona.
"Benar gak mau tau? Yakin gak nyesel?" tanya Viona lagi sambil menaik-turun kan alis nya.
"Bodo amat gue gak mau tau," ujar Irene menjawab pertanyaan Viona lalu bangkit dari duduk nya dan berjalan ke suatu tempat.
"Papah dan Mamah udah pulang!!" seru Viona dengan lantang.
Irene pun terkejut dan otak nya kini sedang berpikir Viona membatalkan semua jadwal pekerjaan nya itu karena Papah dan Mamah pulang. Irene pun kembali sadar setelah lama berpikir.
"Kapan Papah dan Mamah pulang? Kenapa lo gak ngasih tau gue? Terus Kak Arka apa udah tau kalau Papah dan Mamah udah pulang?" tanya Irene berurut.
"Tadi pagi gue juga gak tau kalau Papah dan Mamah pulang hari ini. Mereka sih bilang mau kasih kejutan ke kita dan bukan nya gue gak ngasih tau lo. Kan tadi lo masih tidur dan gue gak enak buat bangunin lo karena gue tau lo pasti capek karena kerja terus pulang nya larut malam lagi. Kak Arka udah tau dan sekarang dia pergi ke perusahaan karena ada meeting mendadak." jawab Viona panjang kali lebar.
"Oh, terus Papah dan Mamah dimana sekarang?" tanya Irene gembira.
"Dikamar nya lagi istirahat." jawab Viona
"Yahhh ...." ucap Irene sedih.
"Udah jangan sedih nanti aja lo temuin Papah dan Mamah biarkan mereka istirahat dulu kasihan kalau diganggu." kata Viona menghibur Irene sambil memberi pengertian kepada nya.
Akhirnya Irene pun menyetui ucapan Viona dan kini mereka berdua sibuk dengan urusan masing-masing. Irene sedang membuka Laptop milik nya melihat laporan-laporan dari butik nya yang dikirim lewat email. Sedangkan Viona sedang sibuk dengan mengotak ngatik ponsel nya membalas pesan-pesan dari Arsya.