Liburan semester dua berakhir. Tanpa terasa, sudah semingguan Lia berada di Surabaya. Kisah-kisah seru bersama Abel dan Dirga seakan mengingatkan mereka dengan masa-masa SMA. Namun kali ini, terasa lebih membahagiakan sebab dua sahabatnya akan membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.
Usai membereskan baju ke dalam tas, Lia diantar Abel dan Dirga menuju stasiun. Mereka sama-sama merasa berat untuk berpisah. Akan tetapi juga tidak mungkin terus bersama karena memiliki kesibukan masing-masing.
"Hati-hati nyetirnya, Sayang," ucap Dirga sebelum berangkat ke stasiun kereta api.
"Iya," jawab sang kekasih. Tidak lupa ia melempar senyuman tipis pada cowok tampan ber-helm moka itu.
"Cielah yang lagi bucin. Hiks, kapan gue punya yayang?" cibir Lia seraya menatap Abel dan Dirga bergantian.
"Lo mana laku," tukas Dirga.
"Njir, gue jomblo karena nyari yang pas. Bukan asal iya-iyain cowok yang ngedeketin," seloroh gadis itu tampak kesal.