Gerimis mengguyur kota Surabaya, tapi tidak menyurutkan para orang-orang dengan kegiatannya. Malam ini, Dani baru saja sampai di rumah. Kemeja pria itu sedikit basah karena berlari kecil dari pintu keluar perusahaan menuju parkiran yang letaknya berseberangan.
Namun, ia tak perlu khawatir karena sudah ada Nayfa yang setia menunggu. Perempuan cantik dengan perut yang semakin membuncit itu telah menunggunya dengan selembar handuk. Tidak lupa secangkir teh melati panas dan diberi madu supaya membuat hangat tubuh Dani.
Mereka saling melempar senyum, lalu duduk di sofa ruang tengah selayaknya suami-istri. Nayfa semakin tak menganggap pria itu sebagai majikannya. Bahkan semakin berani melepaskan kemeja basah yang tengah dikenakan Dani, sampai memperlihatkan tubuh gagahnya.
Kemudian, Nayfa juga mengeringkan badan yang terasa dingin itu menggunakan handuk. Dia tidak ragu sampai Dani merasa sangat nyaman dengan perhatiannya.