Nayfa meninggalkan Tiara setelah tertidur pulas. Dia hendak memasak supaya Dani makan dahulu sebelum tidur. Namun, dilihatnya laki-laki itu berlari kecil menuruni anak tangga. Seketika Nayfa mengejarnya.
"Mau ke mana, Mas?" tanya Nayfa saat langkah Dani berhenti di ruang tamu.
"Keluar sebentar, kamu kunci saja pintunya. Nanti biar pak Yuli yang bukain kalau saya pulang," jawabnya.
"Ke mana?" tanya Nayfa lagi.
"Nyari angin sebentar," jawab Dani lagi.
"Kamu 'nggak mau tahu keadaanku, Mas?" Tiba-tiba Nayfa memasang raut sedih.
Dani mengernyitkan keningnya dan bertanya, "Memang kamu kenapa?"
"Aku capek, Mas. Aku hamil anak kamu, tapi kamu seolah 'nggak mau ngerti." Nayfa benar-benar menangis begitu mengatakannya.
"Eumm, Nay, bukan saatnya kamu manja seperti ini. Saya lagi pusing, kamu tahu itu. Sekarang kamu ke atas, temani Tiara tidur, oke?" ujarnya pelan.
"Kamu egois, ya," lirih Nayfa seraya berlari kecil menaiki anak tangga.