Kedua kalinya, Nayfa mencoba alat tes kehamilan yang berbeda dari Dani. Namun, hasilnya tetap sama. Positif.
Laki-laki yang menunggu di sofa kamar Tiara terlihat begitu panik. Wajahnya sampai merah padam menahan rasa gundah di hatinya. Nayfa datang dengan raut menekuk, lalu duduk di samping Dani.
"Kita harus cari jalan keluarnya, Mas," ucapnya.
"Gimana? Saya belum siap nikah lagi. Punya anak lagi sementara Tiara masih sangat kecil," ujarnya seraya menahan emosi.
"Tapi ini perbuatan Mas Dani sendiri. Saya tidak tahu harus gimana kalau misalkan __"
"Saya butuh waktu sendiri," tukas Dani seraya beranjak dari kamar itu.
Meninggalkan Nayfa yang kini dalam keputusasaan. Mungkinkah semua susunan rencana itu gagal dalam sekejap mata? Dani pergi, lalu dia harus apa sekarang? Mungkin, tidur adalah satu-satunya pelarian yang terbaik.