Dirga pun mendengarkan dokter menjelaskan kondisi Abel sekarang. Dia tidak tega sebagai cowok yang sedari dulu sangat mencintai cewek itu.
"Pasien benar-benar tidak boleh capek apa lagi sampai memikirkan hal yang membuatnya stress. Asam lambungnya sudah bisa dikatakan parah, untuk itu supaya lebih dijaga lagi biar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," jelas dokter penuh rasa prihatin.
Dirga mengangguk kecil, lalu menghela napas panjang. Kemudian, berpamitan. Ketika bertemu Dani lagi, Dirga mengatakan apa yang tadi dokter jelaskan. Mereka berdua lantas masuk ke ruang pemeriksaan. Rupanya, Abel sudah sadar, tapi dia membelakangi dua laki-laki yang kini duduk di samping brankar tempat di mana cewek itu merebahkan diri.
"Kalian pulang saja," perintah Abel dengan suara lemah.
Dua laki-laki di belakangnya menatap punggung Abel, bahunya terlihat bergetar pelan seperti sedang menahan air bening terjun dari sudut mata.
Ddrrt ~