Erik keluar dari kamarnya saat akan sarapan, dengan wajah kusut dia duduk di samping Ibu. Ibu dan tantenya saling melempar pandangan, keduanya segan untuk kembali bertanya.
"Erik, ayo ambil makanannya," perintah ibu mencoba mengusir rasa canggungnya.
Ega menatap kedua wanita di depannya secara bergantian. Dia ingin membuka suara tentang masalahnya, hanya saja Erik terlalu khawatir jika pengakuannya nanti akan melukai perasaan sang ibu.
"Ada yang mau kamu katakan, Nak?" tanya tante Aira memberinya kesempatan untuk bercerita.
"Aku 'nggak bisa lanjutin permintaan Ibu dan Tante," ucapnya dengan pandangan menunduk.
"Maksud kamu apa, Sayang?" Tante Aira langsung menunjukkan raut sedihnya.
"Aku masih mau kuliah, Tante," jawabnya.
"Maksud kamu apa sih?" sahut perempuan berhijab yang menunjukkan wajah menekuk.