Lia langsung berlari masuk bandara, tanpa memedulikan Dirga yang sedang memberikan sedikit rezeki pada wanita tua di tepi jalan. Gadis itu sangat sedih sebab hari ini akan kehilangan Erik beserta keluarga yang telah ia anggap sebagai keluarga sendiri.
Begitu masuk, dia mengedarkan pandangannya. Menatap seluruh penjuru ruangan mencari sosok cowok itu. Namun, ternyata tidak terlihat juga. Tangannya langsung merogoh saku jaket yang dikenakan, mengambil handphone guna menghubungi Erik. Akan tetapi dia membaca tiga pesan singkat yang belum dibaca dari cowok itu.
3 New Message.
Erik 07:43
"Hampir sampai bandara, Li?"
Erik 07: 59
"Jam terbangku dimajuin. Sepuluh menit lagi lo sampai 'nggak?"
Erik 08:06
"Sorry, gue pergi ya, Cantik. Jaga diri baik-baik. Kalau sudah sampai gue hubungin lo secepatnya."
"Erik …." Lia berteriak bersamaan air matanya menetes.