Semenjak hari di mana Rasya yakin akan menjadikan Abel sebagai ratunya, dia sama sekali tidak pernah mengharapkan masa lalunya lagi. Masa lalu yang sangat menyakiti, hingga menggoreskan trauma pada hubungan asmara.
Malam ini ia bersiap-siap untuk menemui cewek cantik itu, atas bujukan Erika akhirnya Abel mau ngedate dengan laki-laki baik yang selama ini sangat perhatian padanya.
Tepat pukul tujuh malam, Erika menemani Abel di teras kosan--menunggu Rasya datang menjemput. Gadis itu memperhatikan teman kosnya yang memasang wajah datar, sedangkan jemarinya saling bertautan.
"Lo kenapa?" tanya Erika sambil menyentuh tangan Abel.
Terasa dingin dan basah, Erika pun tertawa kecil setelah mengerti maksudnya. "Lo panik, ya?" tanya gadis itu.
"Santai aja kali. Kakak gue orangnya baik. Dia juga bukan pemaksa," kata cewek berbadan cenderung kurus itu.
