Sepulang dari warung bakso mas Ari tadi sore, Dirga langsung mengantarkan Lia pulang. Setelahnya dia pergi ke rumah Erik supaya tidak bosan di rumah sendirian. Cowok itu menyapa ibu yang tengah menyapu halaman, juga bercanda dengan Zea dan Kahfi sebentar.
"Ga, duduk," suruh Erik dari teras rumahnya.
"Bu, aku ke sana dulu ya," pamit Dirga.
"Iya, Nak Dirga. Zea, Kahfi, kalian ke sini bantuin ibu." Wanita itu melambai, meminta dua anak kecilnya supaya mendekat.
Dirga duduk di kursi kayu yang terdapat di teras rumah Erik. Mereka mengobrol santai membahas ujian praktek yang akan dilaksanakan minggu depan. Sebagai siswa berprestasi, Dirga tidak menyepelekan rangkaian ujian menuju kelulusan. Dia bertekad untuk menjadi murid lulusan terbaik tahun ini.
***
Malam kedua yang Abel jalani sendirian di dalam kosan tersebut. Jam dinding baru menunjukkan pukul delapan malam, tapi suasana kosan itu begitu sunyi dan rintik hujan kian membuat angin berhembus semakin dingin.
