"Baik, Bu, nanti aku tunjukin. Makasih," ucap Abel.
"Saya permisi pulang, ya. Sore saya datang lagi buat ngecek. Betah-betah di sini ya, Mbak." Bu Risma tersenyum lebar.
Abel begitu senang mendapatkan ibu kost yang perhatian. Lagi-lagi, mengingatkannya dengan bu Umi di Jakarta. Merindukan wanita yang selama ini sudah sangat baik, bahkan mau mendengarkan keluhan-keluhan anak kost-nya.
Bu Risma sudah pergi mengendarai sepeda motornya. Abel pun kembali ke dapur untuk mengambil mie yang sudah matang itu. Dia makan di dalam kamar, duduk di depan meja belajar dan menatap anak-anak TK yang sedang bermain di taman.
Ramai, tawa mereka cukup mengundang kebahagiaan bagi Abel. Mengingatkannya dengan masa kecil, di mana ia pernah merasakan apa itu bahagia. Tertawa, bermain, tidak ada beban sedikitpun selain menunggu kepulangan kedua orang tuanya dari tempat bekerja.
Namun sekarang, bisakah dia bahagia lagi? Walaupun tidak sebahagia di masa kecilnya.
***