Ada sesuatu yang ingin Abel katakan, tapi Dirga keburu melajukan motornya lagi dengan kencang. Seketika ia mencengkeram kembali baju cowok itu. Sepertinya Dirga memang akan terus membuat Abel tidak bisa bernafas dengan tenang.
"Sekolah gue nggak lewat sini!'' seru Abel.
Namun, Dirga terus melajukan motornya entah akan ke mana. Abel mulai panik membayangkan jika hari itu adalah hari terakhirnya hidup. Berpikir buruk bila Dirga membawanya ke suatu tempat untuk dibunuh. Perasaan cewek itu benar-benar sudah tidak nyaman sekali, hingga tiba-tiba menarik tangan kanan Dirga. Motor yang ia kendarai pun bergerak tak seimbang.
"Woy, ngapain sih lo?'' Dirga memelankan laju motornya. Kemudian menepi dan berhenti.
Sementara Abel berpikir inilah kesempatannya untuk lari supaya Dirga tiak bisa mencelakainya. Dia turun dan ancang-ancang akan berlari, tapi Dirga cekatan mencekal lengannya.
"Mau ngapain, hah?'' tanya cowok itu.