Dani datang tepat waktu saat suster telah selesai melepaskan selang infus dari tangan Abel. Rindu juga sudah mengemas barang-barangnya dan bersiap pergi. Ketika adzan Maghrib berkumandang, mereka masih dalam perjalanan pulang. Dani menyetir mobilnya sendiri kali ini karena sengaja tidak menyuruh pak Yuli. Perlahan tapi pasti, mobil melaju di jalan raya yang sedang macet.
"Sabar ya, Bel," ucap Rindu sembari mengusap lembut bahu madunya.
Perempuan hamil itu terlihat lemas. Berkali-kali hampir saja muntah tapi masih bisa dikontrol. Rindu juga siap dengan kresek hitam di tangannya, jika sewaktu-waktu Abel memang mual dan tidak tahan lagi.
Sementara Dani fokus dengan jalanan. Selain itu, dia juga sedang berbalas chat dengan mama Rosa. Membahas hal yang menurutnya sama sekali tidak penting yaitu, menyuruh Dani agar menceraikan salah satu istrinya.