Menjelang subuh, Abel sama sekali belum tidur sedetik pun. Bukan tanpa alasan. Dia galau memikirkan nasibnya saat malam tiba. Akankah terus seperti itu? Menunggu giliran dirinya dipeluk oleh Dani?.
Siapa pun yang berada di posisi kedua wanita itu pasti akan merasakan hal sama. Meskipun terucap kata ikhlas untuk berbagi suami, tetap saja hanya kata-kata semata hanya demi menghargai perasaan satu sama lain.
Buktinya, Abel tidak bisa tidur saat Dani tidur di kamar sebelah. Pikiran pun tak bisa tenang karena bayangan-bayangan kemesraan mereka berdua di dalam kamar yang bersebelahan itu.
Dia memang tidak mendengar apa pun, tapi percayalah, pikiran Abel bertraveling semenjak Dani berkata, "Aku tidur sama Rindu malam ini," sesampainya mereka di rumah.
Seketika perih, sesak, menyatu dalam hatinya hingga bernapas pun seakan sangat sulit. Lagi, dia harus tersenyum palsu sebagai jawaban, "Iya."