Hari ini cuaca kota Surabaya cerah berawan. Waktu sudah memasuki sore, jalanan pun terlihat semakin ramai karena jamnya pulang kerja. Mobil yang ditumpangi Dani bersama keluarga kecilnya juga tidak bisa keluar dari kemacetan. Padahal sudah dua puluh menit mobil tidak jalan satu meter pun.
Selama itu, Abel menahan rasa mual. Perutnya seakan diaduk-aduk hingga terasa mulas bukan main. Akan tetapi dia menahannya, segan jika merepotkan Rindu juga Dani.
Dia pun mencoba tidur supaya rasa mualnya berkurang. Meskipun kesulitan, dan seperti ingin sekali muntah.
Sedangkan Rindu yang berada di samping Abel tidak memahami kondisinya. Dia fokus membalas pesan singkat dari Reza. Entah dari mana sang mantan mendapatkan nomornya, tapi saat ini Rindu benar-benar tidak nyaman.
"Simpan nomorku, Rin. Reza."
Pesan itu merupakan ancaman bagi Rindu. Jika saja Dani yang membuka pesan dari Reza, pasti akan menyebabkan kesalahpahaman.