Rintik hujan sudah kembali reda. Mereka sama-sama lupa waktu, sampai Lia melirik jam di handphone menunjukkan pukul 20:32.
"Udah malam, Rik. Lo 'nggak pulang sekarang aja?" tanyanya.
"Iya, gue seneng banget lo 'nggak kayak kemaren," kata cowok itu.
"Ya udah sana pulang," suruh Lia.
"Makasih, ya." Erik memakai jaketnya, lalu beranjak dari sofa.
"Salam buat ibu," ucap Lia saat mengantar Erik sampai teras.
Erik mengangguk kecil. "Iya," sahutnya.
Lia merasa kasihan karena Erik akan pulang dengan berjalan kaki. Mungkin akan naik ojek di pertigaan depan, itu pun kalau masih ada tukang ojek mengingat malam hujan-hujan seperti ini.
Sesekali, cowok itu menoleh ke arah Lia. Ia tersenyum dan lanjut melangkah pulang. Sementara Lia masuk karena Erik sudah jauh. Dia membuka makanan dari ibu. Ternyata isinya tumis kangkung terasi dan ikan mujahir goreng, membuat Lia ingin makan lagi. Namun, perutnya masih terasa penuh karena kekenyangan bakso tadi.