Chereads / Love Is Universal / Chapter 26 - LIU | 25

Chapter 26 - LIU | 25

Orang itu, temannya Gavin menarik napasnya panjang dan membuangnya secara kasar. Ia tahu, sangat tahu kalau Gavin akan berbicara seperti itu padanya setelah mengatakan segala sesuatu yang baru saja ia lihat. Ia juga tidak tahu kenapa ia bisa memberitahu semua itu dengan mudahnya. Ia berpikir sejenak dan melupakan fakta kalau ia akan berbicara seperti itu secara refleks. Bagaikan terhipnotis atau seseorang mengendalikan dirinya.

"Tunggu!" Katanya mengerutkan keningnya saat melihat sesuatu di belakang telinga Gray.

Ia berjalan mendekat ke arah Gray dan itu membuat Gray memberhentikan acara makannya. Gray sendiri, ia mendekatkan dirinya pada Yervant. Memegang ujung baju Yervant saat temannya Gavin semakin mendekat ke arahnya. Ia semakin takut.

Gray tidak mengenal orang itu, begitu juga sebaliknya. Jadi saat orang itu mulai mendekat ke arah Gray, itu membuatnya takut.

Bayangkan aja nih, kalian sedang berada di suatu tempat dan tiba-tiba saja ada orang asing yang datang mendekat ke arahmu. Apa yang kau rasakan? Pasti takut bukan? Kau akan mewaspadai orang tersebut kali-kali orang itu akan berbuat jahat terhadapmu. Semua orang tahu akan hal itu. Semua orang akan melakukan hal yang sama ketika berada di posisi yang seperti itu. Begitulah dengan Gray. Iya merasa terancam saat teman Gavin semakin mendekat ke arahnya.

Saat tangan orang itu hendak meraih Gray, Gray langsung memeluk erat tubuh Yervant. Menenggelamkan wajahnya di sana. Tepatnya ia memeluk pinggang Yervant dan menenggelamkan wajahnya di perut Yervant karena saat ini posisinya Gray sedang duduk sementara Yervant sedang berdiri.

Yervant sendiri dapat merasakan betapa kuatnya pelukan Gray.

Tangan orang itu semakin mendekat, ia meraih telinga Gray dan melipatnya. Ia menekuk telinga Gray untuk melihat sesuatu yang menarik di belakang telinga Gray dan saat itu juga ia dibuat terkejut atas apa yang ia lihat. Sebuah gambar sebagai petunjuk serta beberapa orang akan datang untuk melindungi maupun menghancurkan segalanya.

"Tidak mungkin--"

"Ada apa?"

"Keluarga Flo yang telah lama menghilang, raja bisnis yang sesungguhnya akan kembali. Mereka akan kembali dan mencari Gray. Aku tidak tahu pasti apa yang akan mereka lakukan. Tapi, tidak lama lagi mereka akan datang." Jelasnya membuat semua orang yang ada di sana melebarkan matanya terkejut.

"Mereka tidak kembali sebagai raja bisnis, tapi mereka datang untuk mengambil Gray. Tidak, tidak, aku tidak tahu pasti apa yang akan mereka lakukan. Gambar ini menunjukkan mereka datang dan gambar yang ini aku tidak bisa menebaknya. Gambar abstrak ini menunjukkan tujuan kedatangan mereka, tapi aku tidak bisa membacanya." Katanya memegang gambar abstrak yang terletak dalam kelopak bunga tersebut.

Kalian ingin tahu gambar apa yang tercipta di sana? Itu gambar bunga daisy yang berpadu dengan bunga tulip. Dua bunga yang tergambar dalam satu ukiran. Bunga yang di gambar saling menimpa, namun menciptakan sesuatu yang begitu indah serta terdapat ukiran abstrak di setiap kelopaknya.

Gray merasakan tangan itu menyentuh belakang telinganya secara abstrak mengikuti setiap ukiran yang tercipta di sana. Terasa begitu dingin. Ia juga mendengar penjelasan orang itu yang tentu saja ia tidak mengerti apa maksudnya. Gray sendiri juga baru tahu kalau ada ukiran bunga di belakang telinganya. Ia tidak mengerti. Padahal selama ini yang ia tahu kalau itu sebuah tanda lahir yang awalnya hanya ada lingkaran hitam yang tercipta di sana. Hanya lingkaran hitam kecil tidak bunga seperti yang dikatakan orang yang ada di belakangnya.

Ia sangat yakin kalau ia melihat lingkaran hitam kecil bukan bunga seperti yang mereka katakan.

Keluarga Flo? Siapa mereka pun Gray tidak tahu. Bisa-bisanya orang itu berkata seperti itu yang dalam artian keluarga yang orang itu sebut akan memisahkannya dari keluarganya sendiri? Sungguh luar biasa permainan takdir yang akan ia hadapi nantinya.

Ia bahkan belum mendapatkan apa yang ia inginkan dari keluarganya!

Tiiit~

Gray mengerutkan keningnya saat ia merasakan telinganya yang berdengung.

"O thánatos den eínai to télos ólon."

Gray mendengarnya, sebuah suara. Suara yang berbunyi sesuatu yang tidak ia mengerti. Menyipitkan matanya, menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri secara perlahan untuk memperjelas suara apa itu serta apa yang ingin suara itu sampaikan padanya. Dia terus melakukan hal yang sama--

"Pilihan ada di tanganmu. Menetap kalau kau ingin merasakan rasa sakit dan penderitaan. Pergilah menjauh kalau kau tidak ingin merasakan rasa sakit itu dan hiduplah menjadi orang yang lebih baik. Berbahagialah.

--sampai ia mendengar suara itu kembali dengan bahasa yang mudah ia mengerti.

Gray yang sedari tadi memeluk Yervant, semakin mengeratkan pelukannya. Ia tidak tahu itu suara siapa. Siapa yang berbicara, ia tidak tahu. Ia jadi takut setelah mendengar suara tanpa ada orang yang berbicara di sana.

Yervant yang merasakan pelukan Gray semakin kuat membuatnya meringis karena pelukan Gray itu tidak bisa dikatakan main-main. Yervant jadi sesak.

"Akh! Jangan terlalu kuat, itu sakit!" Kata Yervant mencoba melepaskan pelukan Gray.

"T-takut." Lirihnya.

Yervant jelas tahu takut yang dimaksud oleh Gray, tapi itu dalam sudut pandangnya. Yervant tidak tahu takut yang dirasakan oleh Gray dalam sudut pandang Gray.

Yervant berspekulasi bahwa Gray takut dengan teman Gavin yang mengatakan hal-hal di luar nalar mereka. Seperti omong kosong. Kalimat tanpa arti ataupun makna. Kalimat yang menimbulkan rasa takut tersendiri bagi orang yang mendengarnya ditambah orang tersebut akun terlibat di dalamnya.

Sementara itu, Gray takut karna suara aneh yang baru saja ia dengar. Suara yang tidak tahu berasal darimana. Suara yang membuatnya memilih di saat ia tidak tahu harus melakukan apa. Di saat ia tidak tahu maksud dari suara tersebut. Membuatnya takut tidak menentu.

"P-pulang." Lirih Gray tidak mau melepaskan pelukannya.

"Yak! Bodoh! Kau membuatnya takut! Aish! Sekarang bagaimana? Astaga! Aku bisa gila mendengar semua ceritamu tadi. Jangankan aku, orang yang bersangkutan bahkan sudah takut duluan. Lihat, dia sampai takut kayak gini. Tanggung jawab!" Kesal Yervant saat pelukan Gray masih bertahan dan terus menguat membuatnya sesak.

Sementara itu...

Gavin sendiri, ia tidak takut kalau keluarga Flo yang disebut sebagai raja bisnis sesungguhnya. Ia tidak takut tersingkirkan. Ia hanya bingung, bagaimana bisa keluarga Flo datang sementara kabarnya keluarga Flo telah punah dalam artian tidak memiliki penerus yang membuat keluarga Flo mati. Itu yang ia ketahui dari beberapa berita dan informasi yang ia dapatkan.

Gavin juga bingung dengan pernyataan temannya dimana keluarga Flo akan membawa Gray pergi bersama mereka. Sementara ia tidak tahu ada apa sebenarnya yang terjadi.

Apakah semua ini ada kaitannya dengan kata yang selama ini ia cari maksud dari kata tersebut?