Aini tersenyum kecil mendengar suaranya. Para pegawai dan manusia yang ada diluar sana tak ada yang memperhatikan mereka, biarkan saja, toh mereka suami istri dan ini rumah kedua suami istri itu. Mereka hanyalah singgah.
"Bapak sudah tahu tanpa harus bertanya, 'kan?" gumamnya membuat Mursal melingkarkan tangannya di perut sang istri dan mengambil photo dari tangannya. "Mereka bahagia sekali, baru ini saya lihat."
Mursal tambah tersenyum, menatap photo pernikahan mereka itu yang menampilkan wajah Hamid dan Zulkar yang tampak sangat bahagia mendampingi mereka di pelaminan, saat pernikahan. Terasa ujung matanya pun agak perih, tapi dia harus kuat dihadapan Aini, tak boleh menangis walaupun itu adalah tangisan kebahagiaan.
"Kita kesana yuk, Pak?"
Ajakan itu membuat Mursal menatap sang istri yang tampak menarik napas seakan mengendalikan agar tangisannya tidak jatuh.
"Kapan? Malam ini?"
Aini diam, membuat Mursal tersenyum dan menegakkan tubuhnya sedikit.
"Az ..."