"Kamu yang entah dimana, kucari di desa tidak ada."
Aini tersenyum kecil mendengarnya, beserta tarikan napas yang dia lakukan.
"Silakan duduk," ucap Zulkar akhirnya, saat melihat putrinya yang seakan tak mau bicara lagi akibat pembahasan tanpa sengaja yang terjadi.
Hindun tersenyum sopan pada akhirnya, lalu melangkah ke dekat suaminya yang sudah duduk lebih dulu. Anak mereka tampak sudah bangun, matanya lebar terbuka, membuat gemas.
Aini diam memandanginya, dengan Haikal yang sudah mengambil lengan sang adik dan menepuknya lembut.
"Siapa nama anak kamu itu?" tanyanya membuka suara, setelah beberapa lama diam.
"Ah, Nafila Syafitri Harman." Hindun tersenyum mengatakannya.
"Nama yang bagus." Aini balas tersenyum, hingga Hindun dan Harman tersenyum padanya.
"Terima kasih, Nona."
Aini menatap suami sahabatnya yang baru bersuara. "Aku Ain, panggil saja Aini. Karena aku teman Hindun kok," ucapnya membuat Zulkar dan Haikal tersenyum.