Aini akhirnya mengambil kantung miliknya, lalu tertawa melihat esnya juga.
"Baiklah, aku juga mau gelas."
"Total tiga buah, ya?"
Haikal mengangguk, hingga pelayan itu gesit melangkah ke arah meja dan menyiapkan pesanan mereka. Tak lama, gelas itu sudah di antarkan dan mereka segera menuang masing-masing es miliknya.
Sembari menunggu maghrib, Aini dan Azizah bercakap-cakap sebentar. Mereka membahas beberapa hal mengenai lomba itu.
"Uangnya akan kamu gunakan untuk apa?" tanya Haikal tiba-tiba, menimpali mereka yang bicara.
"Hmm, aku mau pakai untuk jajan umrah." Aini tersenyum lebar, hingga Haikal mengernyit.
"Jajan umrah? Kamu mau umrah?"
Aini tersenyum lagi, dengan deretan giginya yang terlihat.
"Ya, Pak Mursal janji akan membawaku kesana kalau nanti kami sudah menikah. Jadi Pak Mursal akan membayar ongkosnya, lalu menyiapkan segalanya. Kalau aku akan membawa uang saja untuk jajan." Aini terkekeh setelah mengatakannya, tampak senang sekali.
