Pagi ini Aini sudah berjalan-jalan di taman rumahnya selepas shalat subuh. Dia di dampingi oleh Azizah dan Zainab, mereka sama-sama memilih olahraga saat pagi agar jika siang tidak terlalu panas dan membuat lelah. Bagaimanapun mereka tengah berpuasa.
"Ummi tadi malam sudah bicara dengan Abi, kita akan mengunjungi rumah lama beberapa hari kedepan," gumam Zainab hingga Aini menatapnya.
"Kerumah?" tanyanya hingga Zainab mengangguk pelan.
"Mau melakukan apa?" tanyanya pelan, nyaris seperti lirihan. "Aku tidak mau ikut."
Zainab menatap wajah putrinya yang tampak tertekuk, hingga tangannya menangkup wajah itu dan tersenyum lembut.
"Trauma itu harus di sembuhkan, Sayang," gumamnya lembut, membuat Aini menarik napas. "Kita akan melakukan sesuatu perjalanan yang bisa di katakan jalan-jalan sekaligus mengenang. Tidak ada penyakit yang tak bisa di sembuhkan."
Aini menghela napas lagi, lalu mengambil langkah ke arah kursi untuk duduk di sana.