Selesai puas melampiaskan nafsunya Pak Handoko duduk di sofa berwarna merah itu sambil menyeringai penuh kepuasan. Sifat Pak Handoko yang keras dan kasar ditambah lagi dengan kelakuannya memelihara genderuwo, semakin menambah karakter buru di dalam diri Pak Handoko.
"Apa yang harus aku lakukan dengan mayat Nia sekarang ini?" gumam Pak Handoko kepada dirinya sendiri.
"Masukkan... ke dalam travel bag!" ujar suara genderuwo membisikan ke telinga Pak Handoko.
"Oh iya, benar juga, apa katamu Genderuwo!" kata Pak Handoko sambil tersenyum lebar.
Kemudian dia pun bangkit dari tempat duduknya, untuk mengambil tastravel bag yang berukuran lumayan besar, yang biasa digunakan oleh Tante Nia jika sedang berpergian ke tempat yang jauh.
Lalu Pak Handoko membuka travel bag tersebut dan memasukkan tubuh Bu Nia ke dalamnya dengan cara dipaksa. Dia menekuk tubuh Bu Nia sekuat tenaga hingga tulangnya patah, hingga muat dimasukkan ke dalam travel bag.