"Silahkan, Pak" jawab Dokter perempuan tersebut singkat sambil tersenyum dingin dan gamang.
Entah mengapa seketika melihat senyuman Dokter tersebut bulu kuduk Bekti langsung merinding. Secara reflek tangan Bekti langsung memegang tengkuknya seketika. Setelah itu Bekti pun bergegas keluar dari rumah sakit tersebut, menuju ke arah parkiran motornya. Lalu Bekti menyalakan mesin motor dan dengan cepat mengendarai motor tuanya tersebut menuju ke arah rumahnya kembali.
Di tengah perjalanan menuju ke rumahnya, tiba-tiba saja motor Bekti mogok. Bekti pun segera turun untuk mengecek kondisi motornya tersebut.
"Astaghfirullaah aladziim ... bensinnya ternyata habis! Karena terlalu terburu-buru dan panik tadi. Aku tidak menyadari, bahwa bensin motorku hanya tinggal sedikit saja, Huhh!" dengan kesal Bekti menendang ban motornya.