"Katakan saja kepadaku Nia, kau tidak usah ragu seperti itu. Aku akan mengabulkan segala keinginanmu," kata Om Sony dengan suaranya genit, lalu merangkul lengan Nia yang duduk disampingnya.
Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh Om Sony dan Nia tersebut sesungguhnya tidaklah pantas, karena dari segi usia pun mereka terpaut sangat jauh. Om Sony lebih cocok menjadi Bapaknya Nia, bahkan Kakeknya Nia. Tapi nampaknya mereka tidak mempedulikan hal tersebut.
"A-aku ingin, kau menikahi aku Om Sony!" pinta Nia sambil merengek seperti seorang anak kecil.
"Untuk apa aku menikahimu Nia, toh hubungan kita seperti ini pun rasanya baik-baik saja, dan sangat menyenangkan juga bukan? hehehe," jawab Sony dengan suara tawa genitnya.
"Memangnya, Om tidak sayang sama aku?" tanya Nia lagi.