Kenand dan Martha masuk ke dalam apartemen baru pemberian Evans.
"Kenand, kita punya rumah sendiri," ujar Martha.
"Itu berarti, aku bisa ... " Kenand menggendong tubuh Martha yang masih berdiri di depan pintu apartemen.
"Kenand, kita baru sampai. Kau sudah ingin saja," ujar Martha sama menatap sang suami.
"Aku akan selalu mencumbumu sebanyak yang aku mau," ujar Kenand.
Ia merebahkan Martha di atas sofa ruang tamu. Kenand pun segera menindihnya dan melumat habis bibir gadis itu.
"Euhh, euhh," Martha mendesah nikmat saat tangan Kenand menyusup masuk dibalik roknya.
"Kau suka?" tanya Kenand sambil menatap Marta yang wajahnya sudah berubah merah bak kepiting karena tangan Kenand tengah menjamah area sensitif miliknya.
"Suka, suka sekali," ucap Martha lirih.
Kenand jadi semakin liar saat mendengar ucapan sang istri. Ia tak segan melucuti semua pakaiannya dan pakaian istrinya. Lalu mereka bergumam mesra melakukan adegan demi adegan intim bersama.
