Kenand turun dari mobil mengenakan pakaian serba hitam. Dan juga kacamata hitam.
Ia membawa buket bunga lalu memasuki area pemakaman di sudut kota Jayakarta.
"Hai, Martha," sapa Kenand pada sebuah makam yang di atasnya tertulis nama Christoper Martha Celina.
Kenand meletakkan buket bunga itu di atas makam sang istri. Lalu memejamkan matanya sejenak di depan pusara sang istri.
"kau baik-baik saja, Martha? Aku di sini baik-baik saja. Kakakmu memintaku berkencan. Itu aneh, kan? Harusnya dia menyuruhku untuk setia padamu," ujar Kenand.
Kenand lantas duduk bersimpuh di sebelah makam Martha. Diciumnya batu nisan yang dipoles dengan keramik itu. Menunjukkan bahwa yang dimakamkan adalah orang kaya semasa hidupnya karena tak banyak nisan yang dibuat seperti itu.
"Martha, aku mencintaimu. Aku tak akan pernah mengkhianatimu, sayang," ujar Kenand sambil meneteskan air matanya.
FLASHBACK