Evans sedang asyik lari di gelanggang olahraga raga umum di pusat kota. Para pengawalnya menyamar menjadi pelari yang berkeliaran di sekitar Evans agar tak mencolok perhatian orang orang.
"Tampan sekali. Aku baru tahu orang setampan itu,"
Saat Evans berlari terlihat gerombolan wanita yang bisik bisik membicarakan Evans.
Evans hanya tersenyum saat mendengar dirinya dipuji oleh para wanita itu.
"Jangan biarkan ada yang mendekati Tuan Evans. Tapi jangan sampai kalian terlihat mencolok sedang mengawalnya," perintah Kenand pada para pengawal Evans.
Sementara ia sendiri sedang asyik duduk di tribun bersama para wanita yang datang untuk sekedar bersantai di gelanggang olahraga itu.
"Permisi, apa ada yang membawa krim pereda nyeri? Ah, kakiku terkilir tadi saat berlari," ujar Kenand memulai aksi mulut buayanya.
"Kau terluka?" seorang gadis menghampiri Kenand yang asyik berkumpul bersama para gadis.