Evans menatap ke arah Andrea dalam dalam. Ia kemudian bersimpuh di depan Andrea dan mencium perut istrinya.
"Kau dan anak kita. Kau tak terbiasa hidup di sana. Aku juga tak ingin anak kita menjalani kehidupan di sana," ujar Evans.
"Kau bilang kau akan melindungi kami? Aku akan menuruti apa keputusanmu," ujar Andrea.
Ia lantas mengatupkan kedua tangannya ke pipi Evans. Ia menatap wajah Evans dengan penuh senyum.
"Aku akan ikut kemana pun kau pergi, Evans," ujar Andrea.
"Benarkah?"
"Hem, bukankah kita sudah melewati semuanya? Aku ingin bahagia bersamamu kali ini. Kita bangun rumah tangga kita seperti orang lain," ujar Andrea.
Evans menatap Andrea penuh haru. Gadis ini, setelah perjalanan panjang kehidupan mereka ia berhasil bersamanya.
"Kau juga cinta pertamaku, Evans," ujar Andrea.
"What?" Evans tak mengerti akan ucapan Andrea.
"Aku juga jatuh hati padamu saat aku melihat perbanmu dibuka," ujar Andrea.
Evans mengerutkan keningnya. "Kau? Kau ingat?" tanya Evans tak percaya.
