PLAK!
"Argh!"
sebuah tamparan keras mengenai pipi Andrea.
"Jangan banyak bicara!" ucap Victor.
Pipi Andrea berbekas merah karena tamparan Victor.
Dalam kondisi terikat, Victor menatap ke arah ketiga orang ini.
"Anthony," panggil Victor dengan tersenyum.
Anthony tak mau mendengarkan panggil Victor kepadanya.
"Anthony!" panggil Victor sekali lagi.
"Jangan memanggilku. Bodoh!" pekik Anthony.
"Kau tak boleh kurang dari dengan ayahmu Anthony!" hardik Victor kepada Anthony.
"Kau bukan ayahku!"
"Kau mau mengingkariku bagaimanapun tak akan bisa merubah kenyataan bahwa aku adalah anakku!"
"Aku tak sudi punya ayah seperti kau! Aku bukan anakmu!"
"Kau bukan anak Christoper. Tak usah terlalu berbangga diri Anthony. Kau tak punya darah bangsawan sama sekali. Kau hanyalah anak seorang pelayan. Kau sudah tahu bahwa Evans bukanlah kakak kandungmu. Jangan berlagak kalau kau sederajat dengannya. Kau bukan bagian dari mereka, Anthony!"