Evans membuka kamar rahasia itu. Ia kemudian menuntun Andrea masuk ke dalam kamar itu.
"Evans ... "
Evans hanya tersenyum sambil terus mengajak Andrea masuk. Di dalam kamar itu ada sebuah piano. Akan tetapi piano itu terlihat begitu usang.
"Your piano," ujar Evans.
"Haah?" Andrea menutup mulutnya dengan tangannya. Ia pun segera menghampiri piano itu.
Di sentuhnya piano itu di setiap sisinya. Ia pun memencet setiap tuts piano itu. Meskipun tak berbunyi sama sekali.
"Kau membawanya ke sini? Aku bahkan tak ingat kalau aku punya ini," ucap Andrea.
Evans mendekati Andrea, ia memegangi kedua bahunya dari belakang. Lalu menuntun Andrea ke bagian lain.
Semakin terkejut Andrea melihat banyak sekali foto dirinya di ruangan itu.
"Evans apa ini?"
"You," jawab Evans.
"Kau ... kau maniac, ya? Kenapa kau mengoleksi fotoku dari kecil hingga
dewasa? Astaga, ini. Aku terlihat bodoh sekali di foto ini."