Mata Andrea terbuka perlahan. Ia merasakan pusing yang luar biasa.
"Aah!"pekiknya kesakitan.
"Andrea, kau baik - baik saja?" Evans yang berada di sampingnya pun segera melihat ke arah Andrea yang baru sadar.
"Aku dimana?" tanya Andrea sambil berusaha bangun. Dan Evans pun segera membantunya.
"Kau pingsan di rumah Kenand dan Silvy," ucap Evans.
Andrea mengerutkan keningnya. Sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing, Andrea mencoba mengingat apa yang terjadi.
"Evans," panggil Andrea.
"Ya," sahut sang suami.
"Aku melihatmu di sana," ujar Andrea.
Ucapan Andrea itu sungguh membuat Evans tak mengerti. "Di sana?"
"Di rumah lamaku. Kau masih muda bersama ... ahhh!" Andrea memegang kepalanya lagi.
"Okey, stop. Jangan dipaksakan. Aku tak peduli dengan apa yang kau ingat. Aku hanya peduli dengan kondisimu," ujar Evans yang diliputi rasa khawatir yang teramat sangat.
Wajah Andrea begitu pucat. Gadis itu terlihat begitu lelah sekali.
TOK! TOK! JEGREK.
