"Dia menghina ayahku! Dia menghina ibuku! Dan dia, dia ingin aku tinggal di Inggris," ucap Evans.
Andrea menghela napas dan masih tetap menatap wajah Evans lekat - lekat.
"Kau hanya perlu tak usah mendengarkannya. Jangan kau masukkan dalam hatimu," sahut Andrea.
"Dia juga melarang aku bersamamu. Dia tak ingin apa yang terjadi kepada ayahku, terjadi juga padaku," ucap Evans.
"Oh, Evans, kenapa kau jadi gentar. Dimana keberanianmu selama ini? Tak usah kau pikirkan. Kita jalani saja apa adanya seperti sebelumnya. Jangan khawatir," ucap Andrea.
Evans memeluk tubuh Andrea. Ia cemas bukan tanpa alasan. Jika Henry sudah menginginkan sesuatu maka ia akan melakukan berbagai cara untuk mewujudkannya.
"Aku percaya padamu, Evans," ucap Andrea. Ia lantas mengecup bibir Evans dalam keadaan penuh kebingungan.
Perasaan kalut itu berubah menjadi nafsu yang memuncak. Mereka meneruskan kecupan itu menjadi cumbuan. Cumbuan menjadi pagutan dah lumatan yang begitu intens.