Kenand menatap nanar ke arah Silvy. Gadis itu lalu melangkah begitu saja meninggalkan Kenand.
"Tunggu aku!"
Kenand segera mengejar Silvy dan menggandeng tangannya.
"Maaf," ucap Kenand.
"Aku tahu, aku tahu pekerjaanmu sudah menjadi bagian hidupmu. Harusnya aku yang meminta maaf. Aku tak bisa mengimbangimu," sahut Silvy.
"Aku tak berani berjanji apapun. Tapi aku akan selalu berusaha yang terbaik untuk pernikahan kita," ucap Kenand.
"Okey, kita lihat akan seperti apa pernikahan yang akan kita jalani."
Selama satu minggu penuh Kenand dan Silvy mengabiskan hari - hari dengan berkeliling Korea.
Silvy sangat senang karena bisa menghabiskan hari - harinya bersama snag suami.
Makan bersama, jalan - jalan. Melihat pertunjukanmu musik di jalanan kota Seoul. Bercinta, saling marahan. Dan juga merenungi tentang hari - hari yang telah berlalu.
Di kamar hotel, Kenand memeluk Silvy dari belakang sambil menatap ke arah kota Seoul.
"Kau bahagia, Silvy?" tanya Kenand.