Tuan Lee duduk dengan tatapan kosong di depan ruang ICU.
Andrea dan Evans yang baru tuba segera menghampirinya. Andrea segera memeluk Tuan Lee yang terlihat begitu kacau.
"Tuan Lee," rengek Andrea. Ia justru tak sanggup lagi melihat keadaan Tuan Lee yang begitu lemah.
Tak ada lagi Tuan Lee yang bijaksana dan tangguh. Sekarang hanya ada Edward Lee, seorang suami yang mencintai istrinya yang dalam peperangan antara hidup dan mati.
"Andrea, bisa kau temani aku di sini? Aku serasa ingin mati saat ini. Jika aku mati, siapa yang akan menunggu Valeria?"
"Tuan Lee, jangan bicara seperti itu. Aku akan di sini menemanimu," ucap Andrea sambil memeluk bosnya itu.
"Its all right, Lee?" tanya Evans.
"No, no, Evans. She doesn't open her eyes. I called her, but she ... eeuuh .. " Tuan Lee tak bisa meneruskan ucapannya.
"All right, all right, Lee. I know," Evans tak ingin Lee bersedih lagi.
"Bagaimana jika dia meninggalkanku? Aku tak punya siapa - siapa sekarang, Evans."